Wednesday, June 17, 2009

Tidak Ada yang Tidak Bisa


KARMAKA SU
RJAUDAJA
Tidak Ada
yang
Tidak Bisa
Penulis : Dahlan Iskan
Penerbit : Jaring
Pena
Tebal : 279 hal
Harga :





Membaca buku ini adalah :
- menyimak perjalanan hidup Karmaka Surjaudaja mulai dari bayi usia sepuluh bulan yang mengarungi Laut Cina Selatan hingga menjadi seorang yang sukses di usia 74 tahun.
- melihat ketauladan seorang Bapak dalam mempersiapkan generasi penerusnya untuk memeprtahankan dan terus mengembangkan keberhasilan (NISP) yang telah dicapai.

Dahlan Iskan menuliskannya dengan bahasa yang mudah dicerna, mengalir lancar, hingga tidak perlu membaca berulang-ulang untuk memahami isinya. Perjuangan panjang yang penuh dengan pengorbanan, air mata, bahkan hampir merenggut nyawa Karmaka Surjaudaja terungkap dalam buku ini.
Kecerdasan, Kerja keras, Kesungguhan, Kejujuran, dan Iklas merupakan kunci dalam meraih keberhasilan, merupakan perjalanan hidup Karmaka Surjaudaja dan NISP yang termasuk sepuluh besar Bank Swasta di Indonesia sebagai buktinya.

Bagiku, buku ini sedikit mengungkap misteri dari pepatah : "Tuntutlah ilmu walaupun (harus) sampai ke Negeri Cina" dan semakin yakin bahwa keberhasilan tergantung dari seberapa besar upaya telah dilakukan ( Allah tidak akan merubah nasib (suatu kaum), tanpa kaum itu berusaha sendiri mengubahnya ).

Hal yang tidak terlalu penting namun menjadi catatanku tentang buku ini adalah :
1. Barangkali akan sangat menarik, tanpa kehilangan maknanya apabila buku ini dijadikan Novel
2. Apabila bukan karyawan NISP atau tidak mengenal sama sekali Karmaka Surjaudaja, mem- baca cover belakang buku ini akan membingungkan untuk menentukan pilihan : apakah membeli buku ini yang ditulis oleh Dahlan Iskan ataukah membeli Buku-bukunya Dahlan Iskan sendiri ? ( kecuali kita memang bisa membeli semuanya ).

Tuesday, June 9, 2009

Ide sederhana yang menghasilkan karya besar


Aku sungguh tak menyangka ketika pembicara "Workshop Buku : Basic Writing" menginformasikan bahwa Royalti yang paling banyak menghasilkan uang adalah Royalti dari Klip ( penjepit ).
Hal tersebut diungkapkan dalam sesi "Mengolah Ide menjadi tulisan yang Menarik", yang menjelaskan tidak seharusnya kita kehilangan ide untuk menulis karena apapun dapat menjadi ide sebuah bahkan beberapa tulisan dan sebuah tulisan tidak harus berasal dari ide yang besar atau rumit. Klip salah satu contoh ide sederhana yang menghasilkan karya besar yang berguna.
Bagaimana agar ide dapat dituangkan kedalam tulisan yang menarik ?. " Menulislah !, dan terus menulis !," demkian anjuran dari pembicara.
Teruslah berlatih dan kembangkan imajinasi, perbanyak referensi dengan banyak membaca merupakaan cara yang paling tepat agar tulisan kita semakin menarik dan berkwalitas.
Ayo..., mari menulis dan berkarya

Friday, May 22, 2009

Tunjukkan Ceriamu.

Di suatu pagi, seperti biasa aku naik kendaraan umum menuju kantor dimana aku bekerja.

Tak kurang dari lima menit aku didalam angkot naiklah seorang ibu dengan anak perempuannya.
Si anak yang lebih dulu naik dan disusul oleh sang ibu.

Posisi duduk mereka yang di depanku memperbolehkan aku leluasa memperhatikan mereka.
Hal pertama yang aku ketahui bahwa sang ibu adalah seorang tunanetra. Hal yang tidak aku duga karena pada saat mengambil tempat duduk tadi gerakan sang ibu ini terlihat seperti layaknya orang awas.

Karena pagi itu aku tidak membawa bahan bacaan untuk menemani waktuku diangkot maka semakin asyik saja aku memperhatikan ibu dan anak ini.

Selama di dalam angkot sang ibu dan anaknya berbincang tentang menu keluarga hari ini. Mereka ngobrol dengan sangat cerianya.

Perhatianku mulai beralih ke penampilan mereka. Keterbatasan sang ibu memunculkan perasaan iba di hatiku. Ditambah lagi pakaian mereka yang terlihat seadanya dan sandal yang dikenakan sang ibu juga hampir putus.
Seketika muncul harap di hatiku : semoga sandal itu tidak segera putus dan dapat mengalasi kaki ibu itu lebih lama lagi.

Sekitar 3 menit berselang penumpang yang duduk di sebelah kanan sang ibu turun. Kembali aku mendapat surprise melihat kesigapan sang ibu tuna netra ini berpindah tempat duduk ke tempat orang yang baru turun tadi dan mengambil posisi duduk dibelakang supir sambil bahunya bersandar ke jog pak Supir.

Sebagai orang awas aku mulai meyakini bahwa dibalik keterbatasan panca indranya ia memiliki indra yang lain sehingga ia bisa bergerak seperti seolah melihat tanpa harus meraba-raba.
Aku coba memejamkan mata : 'Gelap. Tak terlihat apa-apa '
Mungkin seperti itulah keadaan seorang tunanetra.

Aku mulai membayangkan jika Sang Maha Pencipta mengambil penglihatanku. Aku tak bisa lagi memandang orang2 yang aku cintai, aku harus terbiasa dengan dunia baruku yang gelap.

Ohh.. tidak. Jangan ambil anugerah yang sangat berharga ini ya Allah.

"Kiri, ..Kiri,.." kata anak sang ibu. Membuat aku tersadar dari lamunan. Maka turunlah si anak dan disusul sang ibu.

Setelah sang ibu dan anaknya turun, angkot berjalan perlahan dan makin cepat.
Aku tak kuasa melarang leherku berputar ke arah belakang dan mengawasi si ibu dan anaknya , 'Alhamdulillah baik- baik saja.'

Aku hanya mampu memanjatkan doa semoga ibu tadi senantiasa dilindungi oleh Sang Empunya Hidup dan pagi itu aku mendapat hikmah Syukur nikmat yang luar biasa.
Semoga kita menjadi manusia yang senantiasa bersyukur pada sang Khaliq yang telah menjadikan fisik dan pancaindra yang sehat.

Pertemuan ku dengan ibu tuna netra dan anaknya membuat aku lebih bersemangat dan ceria menjalani hari demi hari dalam kehidupanku. Pekerjaan yang menumpuk menjadi energi yang luar biasa.
Tugas yang susul menyusul di kantorku menjadi Vitamin yang membuat staminaku terus terjaga.

Griya, 23 Mei 2009.

Wednesday, May 20, 2009

Perubahan ( Topeng )

“Merubah keadaan dengan merubah diri sendiri “
Seseorang merasa hidupnya tidak bahagia, dia merasa orang-orang tidak mau menerimanya bahkan cenderung menjauhinya mungkin karena dia pemarah dan kurang ramah. Dia ingin merubah hidupnya, maka ia pun meminta tolong kepada ‘orang pintar’. Orang pintar tersebut memberinya sebuah topeng : ‘topeng wajah orang yang sedang tersenyum dengan mata yang berbinar memancarkan kegembiraan dan persahabatan’, agar selalu dikenakannya.
Pada awal mengenakan ‘topeng’ tersebut, sungguh merupakan siksaan baginya, wajahnya terasa kaku, dan orang-orang memandangnya aneh. Dia pun hanya mengenakannya apabila keluar dari rumah saja bahkan kadang-kadang lupa untuk memakainya.
Lama-lama dia mulai terbiasa dengan topeng tersebut dan orang-orang disekelilingnya juga terbiasa, tidak memandangnya aneh, bahkan mulai bertegur sapa dengannya. Dia pun tak pernah lupa mengenakan topeng tersebut dan hanya membukanya ketika akan tidur saja.
Akhirnya topeng tersebut melekat pada wajahnya, tidak bisa dilepaskan lagi, bahkan menyatu dengan jiwanya. Hidupnya mengalami perubahan menjadi jauh lebih menyenangkan, orang-orang tidak lagi menjauhinya, dia mempunyai banyak teman dan sahabat, bahkan kini banyak orang yang merindukannya. Perubahan telah membawa kebahagiaan bagi dia.
-----------------

Perubahan

Perubahan

“Tidak ada yang bersifat tetap kecuali perubahan dan tidak ada yang bisa merubah kecuali perubahan itu sendiri. “

Kata-kata tersebut di atas mungkin pernah kita baca dalam artikel-artikel atau buku-buku tentang perubahan, atau kita dengar dalam seminar, orasi atau bahkan kampanye untuk tujuan tertentu. Kata “Perubahan” menjadi sangat populer saat ini dan banyak diusung oleh perorangan maupun golongan untuk tujuannya masing-masing

Memahami Perubahan
Perubahan adalah hal yang mutlak berlaku bagi apapun dan siapapun seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan. Manusia dan mahluk hidup lainnya mengalami perubahan mulai dari lahir, tumbuh dan berkembang kemudian mati. Ulat menjadi kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Benda berubah bentuk, warna, mapun rasa seiring waktu yang dilaluinya. Peradaban yang dilalui manusia pun mengalami perubahan mulai dari zaman primitive berburu, pertanian tradisiolan, modern / era informasi dan entah apalagi selanjutnya.
Perubahan memerlukan waktu dan mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilewati. Perubahan dari zaman primitive menjadi era informasi memerlukan waktu yang sangat lama dan melalui tahapan-tahapan. ulat menjadi kupu-kupu memerlukan waktu dan melalui tahapan-tahapan, bahkan es (air yang membeku) untuk berubah kembali menjadi air pun memerlukan waktu dan melewati tahapan.
Respon yang diberikan terhadap perubahan akan berpengaruh terhadap waktu dan hasil dari perubahan. Kecuali perubahan mutlak yang sudah menjadi Ketentuan-Nya, maka perubahan dapat kita arahkan sesuai keinginan melalui respon yang diberikan. Pada Zaman Pertanian Tradisional untuk memanen padi dari mulai saat ditanam diperlukan waktu kurang lebih satu tahun, kemudian seiring waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan melalui respon-respon yang diberikan panen padi bisa dua kali dalam setahun, dan saat ini bisa tiga kali panen dalam setahun. Pada zaman primitive hanya di tempat-tempat dan sat-saat tertentu saja air berubah membeku menjadi es, kini dimanapun dan kapanpun kita bisa merubah air menjadi es dalam waktu cukup singkat.
Perubahan memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik. Perkembangan ada karena adanya perubahan, kemajuan dapat dicapai juga karena adannya perubahan. Hal yang perlu kita sadari adalah tidak selalu perubahan itu mengarah kepada sesuatu yang lebih baik, bisa saja perubahan yang stagnan/tetap atau bahkan perubahan kepada sesuatu yang lebih buruk karena dalam keadaan yang stagnan/tetap pun pasti ada perubahan dan kemunduran juga merupakan perubahan.

Menyikapi Perubahan
Merubah kebiasaan yang sudah biasa dilakukan cenderung tidak menyenangkan, apalagi kebiasaan tersebut sudah dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama dan kita sudah merasa cukup aman dalam keadaan tersebut. Sikap menyangkal, marah, atau bahkan menolak perubahan biasanya timbul karena hal tersebut.
Perubahan adalah hal yang mutlak berlaku dan karena kita menginginkan perkembangan dan kemajuan maka kita memerlukan perubahan. Sikap menyangkal, marah, apalagi menolak perubahan adalah sikap yang tidak seharusnya kita lakukan kecuali terhadap perubahan yang stagnan apalagi kemunduran. Membiarkan perubahan berjalan dengan sedirinya, apa adanya tanpa melakukan sesuatu juga merupakan sikap yang kurang bijak karena kita tidak menjadi bagian dan tidak ikut andil dalam perubahan tersebut.
Komitmen pada perubahan, siap dan bersedia bekerja untuk mensukseskan perubahan adalah sikap yang seharusnya kita lakukan. Memahami kenyataan dan beradaptasi untuk ikut mensukseskan perubahan harus kita lakukan agar tidak terkucilkan atau bahkan tersingkirkan karena perubahan. Seleksi alam membuktikan bahwa binatang purba contohnya : Dinosaurus, musnah karena tidak dapat bertahan/beradaptasi terhadap perubahan alam.

Agen Perubahan ( Change Agent )
Peran yang sering didengungkan belakangan ini oleh perusahaan adalah sebagai agen perubahan (change agent). Peran sebagai agen perubahan (change agent) tidak hanya untuk HC Div. / HRD saja, namun setiap karyawan seharusnya menjadi agen perubahan, minimal untuk dirinya sendiri dan orang-orang disekelilingnya.
Tidak mudah memang untuk berperan sebagai agen perubahan karena tidak semua karyawan menyadari dan menerima perubahan, namun bisa dimulai dari diri-sendiri terlebih dahulu. Mulailah dari diri sendiri dengan komitmen pada perubahan, memahami kenyataan, dan beradaptasi untuk ikut menyukseskan perubahan. Yakinkan diri sendiri terlebih dahulu bahwa perubahan memang diperlukan untuk perkembangan yang akan membawa pada kemajuan dan masa depan yang lebih baik, Pemahaman dan keyakinan tersebut kemudian kita tularkan kepada orang-orang di sekitar kita.
Pemahaman, gagasan/pemikiran maupun keyakinan baik yang positip maupun negatip dapat menular / ditularkan dari orang atau golongan / kelompok kepada orang atau golongan / kelompok lainnya. Karena hal tersebut maka orang melakukan kampanye, marketing, mengadakan pelatihan kemampuan, dsb. Karena hal tersebut pula maka setiap orang dapat menjadi agen perubahan. Ketika kita dapat menjelaskan dan meyakinkan kepada orang lain bahwa perubahan akan membawa kepada kemajuan dan masa depan yang lebih baik, maka keyakinan kita pun akan menjadi keyakinan orang tersebut.

Mulailah dari diri sendiri
Untuk dapat beradaptasi dan ikut menyukseskan perubahan maka terlebih dahulu kita harus dapat merubah diri sendiri. Kita tidak mungkin dapat meyakinkan orang lain apabila kita sendiri tidak yakin akan hal tersebut. Kita tidak dapat merubah kedaan tanpa kita berusaha merubah diri sendiri terlebih dahulu. Apabila kita perhatikan dalam film-film Super Hero seperti Super Man, Bat Man, dan sejenisnya ketika mereka akan menghadapi situasi yang sulit atau lawan yang tangguh maka terlebih dahulu mereka akan merubah dirinya menjadi manjadi manusia super. “Berubah !”, demikian anak-anak menirukan Gaban, super hero dalam tayangan televisi ketika sedang menghadapi penjahat yang tangguh .

OCBC NISP
NISP yang kini telah berubah menjadi OCBC NISP adalah sebuah kenyataan yang bukan saja harus kita sadari dan kita terima, namun kita harus komitment, dan beradaptasi untuk ikut mensukseskan perubahan tersebut.
“Selamat datang perubahan, selamat datang masa depan yang lebih gemilang”.

Thursday, April 30, 2009

Mari menjadi Agent of Change

“Agent of Change”
Seorang guru di kota yang diangkat menjadi Kepala Sekolah di luar kota terpaksa harus merubah kebiasaan sehari-hari yang sudah bertahun-tahun dijalaninya. Dia harus bangun jauh lebih pagi dari biasanya agar dapat sampai tepat waktu di tempat bekerja. Dia akan bertemu dengan orang-orang yang belum dikenalnya, lingkungan baru dengan situasi yang baru dan kebiasaan baru. Perubahan tersebut pada awalnya sangat tidak menyenangkan karena belum terbiasa dan merasa belum siap.
Setelah mulai terbiasa dan merubah pandangannya terhadap perubahan yang terjadi, dia pun mulai menyukainya dan lebih bersemangat menjalaninya. Bangun lebih pagi membuatnya dapat lebih banyak waktu untuk menikmati hari, udara yang segar dan embun pagi membuatnya berseri. Pemandangan selama diperjalanan, orang-orang baru, dan lingkungan baru yang kini mulai dikenalnya membuat dia senang dan lebih semangat. Perubahan membuat hidupnya terasa lebih hidup.
Ilmu Prengetahuan yang dimiliki dan kebiasaan-kebiasaan yang baik kemudian dia terapkan di lingkungannya yang baru. Setelah bertahun-tahun dijalani, dia pun menjadi panutan dan tokoh bagi masyarakat. Tutur-kata dan kebiasaanya yang baik menjadi contoh dan diikuti mulai dari orang-orang disekitarnya : guru-guru, murid-murid kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Pengetahuan dan pandangannya telah membawa perubahan kepada keadaan yang lebih baik bagi masyarakat sekitarnya.
Dia telah menjadi agen perubahan (Agent of Change). Perubahan telah membuat hidupnya lebih berarti.
-----------------

Perubahan, Mulailah dengan merubah diri sendiri !

Perubahan
“Saatnya untuk Berubah !”, “Berani melakukan Perubahan !”, slogan-slogan semacam itulah yang sering diusung Partai Politik maupun Calon Legislatif dalam berkampanye untuk mendapatkan suara.
Kata ‘Perubahan’ itu pulalah yang dipakai Barack Obama dalam berkampanye. Karena masyarakat menginginkan ‘perubahan’ dengan harapan akan terjadinya perkembangan menuju masa depan yang lebih baik maka Barack Obama pun terpilih menjadi President Amerika Serikat.
Bahwa ‘Perubahan’ adalah hal yang pasti terjadi tentunya kita sudah mengetahuinya, namun terkadang kita tidak menyadari akan perlunya perubahan dan pentingnya sikap kita terhadap perubahan. Cerita singkat di bawah ini mudah-mudahan mengingatkan pentingnya perubahan dan dapat memotivasi kita :

“Merubah keadaan dengan merubah diri sendiri “
Seseorang merasa hidupnya tidak bahagia, dia merasa orang-orang tidak mau menerimanya bahkan cenderung menjauhinya mungkin karena dia pemarah dan kurang ramah. Dia ingin merubah hidupnya, maka ia pun meminta tolong kepada ‘orang pintar’. Orang pintar tersebut memberinya sebuah topeng : ‘topeng wajah orang yang sedang tersenyum dengan mata yang berbinar memancarkan kegembiraan dan persahabatan’, agar selalu dikenakannya.
Pada awal mengenakan ‘topeng’ tersebut, sungguh merupakan siksaan baginya, wajahnya terasa kaku, dan orang-orang memandangnya aneh. Dia pun hanya mengenakannya apabila keluar dari rumah saja bahkan kadang-kadang lupa untuk memakainya.
Lama-lama dia mulai terbiasa dengan topeng tersebut dan orang-orang disekelilingnya juga terbiasa, tidak memandangnya aneh, bahkan mulai bertegur sapa dengannya. Dia pun tak pernah lupa mengenakan topeng tersebut dan hanya membukanya ketika akan tidur saja.
Akhirnya topeng tersebut melekat pada wajahnya, tidak bisa dilepaskan lagi, bahkan menyatu dengan jiwanya.
Hidupnya mengalami perubahan menjadi jauh lebih menyenangkan, orang-orang tidak lagi menjauhinya, dia mempunyai banyak teman dan sahabat, bahkan kini banyak orang yang merindukannya. Perubahan telah membawa kebahagiaan bagi dia.
-----------------